Tanah Strategis di Jalan Raya Soreang - Banjaran Bandung
LT : 1520m
Bentuk Tanah : Gentong
Surat : SHM
Harga : 3.5Jta/meter
CP : 087554255241
Perlengkapan Hijab
Senin, 19 Maret 2018
Selasa, 06 Januari 2015
keharusan seorang muslimah berjilbab
@@Jilbab adalah identitas seorang muslimah. Jilbab merupakan pembeda antara wanita muslim dengan yang kafir. Namun pada kondisi saat ini, ternyata ada banyak hal yang perlu menjadi PR bagi kita sebagai muslim. Tidak bisa dipungkiri, seiring dengan berkembangnya peradaban dan pola pikir manusia, hakikat jilbab ternyata juga ikut mengalami pergeseran-pergeseran, entah ke arah positif mau pun negatif.
Pada dasarnya, hukum berjilbab bagi seorang wanita muslim adalah wajib seperti layaknya wajibnya sholat lima waktu bagi muslim yang sudah baligh. Kenapa wajib? Karena seperti halnya sholat lima waktu, perintah berjilbab pun ada dalilnya di dalam Al Qur’an, merupakan perintah yang datangnya langsung dari Allah SWT.
Sebagaimana firman Allah di dalam QS. Al Ahzab : 59 yang artinya :“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Dan ternyata perintah berjilbab tidak hanya ditegaskan sekali saja, namun masih ada ayat lain yang juga memperkuat hukum berjilbab :“Dan katakanlah kepada para wanita yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya….” ( QS. An-Nur: 31)
Kitapun sebagai muslimah diwajibkan berjilbab. Lalu apa saja sih yang selama ini menjadi kendala untuk berjilbab? Apa saja yang menjadi faktor keragu-raguan untuk berjilbab ? Ini dia beberapa kendala yang mungkin dialami oleh sebahagian saudari kita : 1.Tidak diperbolehkan oleh orangtua Nah, yang ini adalah kasus umum yang sering terjadi. Kemungkinan adalah karena masih kurangnya pemahaman orang tua tentang Islam. Maka perlu ada pendekatan personal, tapi jangan frontal.
2. Belum mengetahui adanya perintah berjilbab Mungkin karena kurangnya pengetahuan bahwa sebenarnya jilbab itu wajib bagi seluruh wanita muslim. Mungkin saja karena ia jarang mengikuti kajian Islam, belum mempelajari Al Qur’an hingga ke terjemahannya, atau mungkin karena ia tinggal di daerah konservatif, terpencil ataupun di “kawasan hitam” perkotaan.
Mungkin ada satu lagi golongan yang mengetahui ilmunya, mempunyai pemahaman yang baik terhadap Islam, namun salah menafsirkan sehingga manganggap bahwa jilbab tidak wajib karena disesuaikan dengan konsep perkembangan peradaban manusia.
3.Tuntutanprofesi
Mungkin bidang kerjanya sebagai model, pramugari, polwan, dsb. Posisi ini adalah posisi yang memang serba sulit.
4. Pandangan yang terlalu sempit. Mungkin saja karena mengatasnamakan nasionalisme atau apalah namanya, akhirnya menganggap bahwa jilbab itu merusak toleransi antar umat beragama (SARA). Padahal kalau di Indonesia sendiri, Bhinneka Tunggal Ika diartikan sebagai pemersatu bangsa sekaligus sebagai wujud penghargaan terhadap perbedaan. Jadi seharusnya jika kita masih menjunjung tinggi semboyan kita itu, maka berilah kebebasan kepada para muslimah untuk berjilbab.
5. Pengambilan sample yang salah terhadap muslimah yang berjilbab.
Hal ini misalnya dengan menganalogikan hal yang satu dengan yang lainnya. Ada orang yang berjilbab namun tingkah lakunya masih kurang sesuai dengan syari’at. Lantas hanya dengan satu sample itu maka dijadikan suatu stereotype terhadap seluruh perempuan berjilbab. Akhirnya mengambil kesimpulan dari satu pengalaman saja tanpa melihat pada banyak hal yang lain.
Akhirnya muncul pendapat bahwa lebih baik tidak berjilbab namun kelakuan baik daripada berjilbab tapi kelakuannya kurang baik. Nah, ini dia salahnya. Seharusnya kita tahu bahwa manusia diciptakan berbeda satu sama lain. Kenapa tidak kita ciptakan saja pendapat “yang terbaik adalah berjilbab dan kelakuannya baik” pada diri kita?
6. Anggapan bahwa jilbab membatasi aktivitas. Kata siapa berjilbab itu ribet dan membatasi aktivitas. Itu pasti karena belum terbiasa saja. Kalau sudah terbiasa pasti enjoy aja. Nyatanya sekarang ini justru banyak jilbaber-jilbaber yang menjadi “orang penting” di dalam organisasinya. Mereka tetap bebas bergerak, masih tetap bisa berolahraga.
“Maa anzalna alaykal qur’aana li tasqaa” (Sungguh Kami turunkan Al-Qur’an tidak untuk menyusahkanmu).
Allah menciptakan hukum Islam bukan untuk menyulitkan hambaNya melainkan untuk melindungi hambaNya. Jilbab ibarat perisai bagi muslimah, menutup aurat supaya terjaga dari pandangan pria yang bukan muhrimnya.
7. Faktor pribadi Merasa lebih cantik jika tanpa jilbab? Ah, itu salah besar. Justru jika berjilbab, kulit kita akan terlindungi debu dan panas terik matahari. Ya, ngga?!.Merasa rugi jika selagi masih muda tidak bisa berpenampilan secara bebas mengikuti trend dan mode? Waduh, dasar cewek. Emangnya zaman sekarang ga ada model jilbab yang modis ya? Ada tuh…Sudah banyak kok model-modelnya, mulai dari warna, corak dan bentuk. Tapi, disini harus tau lah membedakan antara yang jilbab syar’i (sesuai dengan syariat Islam) dengan yang hanya asal pakai saja. Jangan jadi orang yang asal pakai jilbab saja. Memakai jilbab harus sesuai dengan ketentuan hukum Islam yakni menutup dada dan tidak transparan. Hal ini juga harus diikuti dengan pemakaian busana yang longgar, tidak memperlihatkan aurat dan lekuk tubuh. Jangan mau menjadi korban mode tanpa jilbab, yang mempertontonkan aura kepada siapa saja secaragratis! Takut dibilang seperti ibu-ibu? Nggak juga tuh…! (Di dalam Islam diajarkan untuk menjaga hati dan pandangan ).
”Katakanlah kepada orang-orang mukmin untuk menjaga pandangan mata mereka…”(QS. An-Nur : 30). Takut susah mendapatkan jodoh/ pekerjaan? Tunggu dulu,salah jika berpendapat seperti itu. Jodoh dan rizki adalah ketentuan Allah, jadi manusia hanya mengusahakan saja. Harus tetap optimis. Di dalam Al Qur’an disebutkan bahwa wanita yang baik-baik adalah untuk pria yang baik pula. Nah, perempuan sholihah berjilbab pasti bakal dipertemukan dengan pria yang baik dan sholih pula. Cinta yang tumbuh adalah cinta karena Allah.
Sedangkan pria yang menyukai wanita tidak berjilbab, ada kemungkinan bahwa cintanya bukan karena Allah tapi karena hawa nafsu. Kalau pekerjaan, carilah pekerjaan yang baik dimana hak kita sebagai muslim pun tetap dihargai. Merasa belum pantas berjilbab karena merasa belum pandai ilmu Islam? Bukan jadi masalah.
Semua butuh proses, tapi yang paling penting adalah tunaikanlah dulu kewajiban berjilbab. Setelah mampu berjilbab secara fisik, maka sedikit demi sedikit kita bisa membuat jilbab untuk hati. Semuanya itu secara bertahap, tidak bisa seketika. Seperti halnya proses penciptaan manusia dan alam semesta, proses perbaikan diri pun bertahap tidak seketika jadi.
Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,…(QS. Huud :7)
8. Fitnah terhadap Islam yang selama ini tersebar. Mungkin jika di tanah air pada tahun-tahun sebelumnya pernah tersebar isu jilbab “ninja”, maka yang sekarang muncul adalah isu terorisme yang mana Islam dikambinghitamkan, bahkan perempuan bercadar ikut dicurigai.
Yang lebih memprihatinkan lagi adalah saat orang-orang yang mengaku beragama Islam juga ikut memojokkan Islam dengan mencurigai wanita berjilbab lebar, pria berjenggot maupun madrasah-madrasah. Hal inilah salah satu yang menjadi kekhawatiran masyarakat tentang pemakaian jilbab, dalam artian takut terlibat menjadi orang yang dicurigai dengan hal-hal yang seperti itu, sehingga takut untuk mengenakan jilbab.
Dan masih banyak lagi faktor-faktor lain yang mungkin tidak tersebutkan disini yang mungkin anti sekalian alami di saat sekarang ini. Islam memandang jilbab / hijab / kerudung syar’i sebagai pakaian yang wajib dikenakan wanita muslimah yang telah baligh ( menstruasi ), bukan sekedar memamerkan simbol agama yang dianut.
Tapi, terkadang jilbab membuat para muslimah yang mengenakannya menjadi pusat perhatian. Jilbab sejatinya memiliki fungsi untuk menutupi mahkota wanita muslimah. Pasalnya, rambut merupakan bagian dari aurat wanita yang wajib hukumnya untuk ditutupi. Sehingga tak dapat dilihat selain muhrimnya.
Kalau mau bicara tentang pakaian wanita muslimah yang ideal dan memenuhi seluruh persyaratan, maka sebagaimana yang disepakati oleh jumhur ulama bahwa aurat wanita itu adalah seluruh tubuh kecuali muka dan tapak tangan. Artinya, keseluruh tubuh itu wajib ditutup dengan pakaian kecuali bagian muka dan tapak tangan saja. Sedangkan model pakaian, warna, motif, corak atau stylenya diserahkan kepada masing-masing budaya dan kebiasaan.
Asalkan kesemuanya itu memenuhi syarat standar busana muslimah yaitu :Tidak tembus pandang,Tidak ketat hingga membentuk lekuk tubuh,Tidak menyerupai pakaian laki-laki atauTidak menyerupai pakaian ?khas? milik orang kafir atau pakaian orang fasik, Benar-benar menutup dan tidak ada yang dibuka atau dibelah sedemikian rupa sehingga bisa memperlihatkan aurat. Dari berbagai sumber
Hijab dalam Syariat Islam
Hijab dalam Syariat Islam
Oleh: Rabiah Adhawiah Beik
Atas dasar ini, mungkin ungkapan yang sesuai dengan konteks kekinian adalah pernyataan bahwa hijab adalah sebuah bentuk kasih sayang. Allah swt menciptakan manusia dengan bentuk terbaik dan kaum hawa merupakan cerminan terbaik dari hal tersebut. Namun, sebagaimana kita saksikan di dunia nyata kecantikan dan keelokan setiap wanita berbeda satu sama lain. Dari sini, apakah perempuan yang dikenal sebagai makhluk yang penuh perasaan tidak akan tersentuh hatinya saat dikatakan kepadanya: Tidakkah engkau merasa kasihan pada sesama jenismu yang tidak memiliki keelokan seperti dirimu? Tidakkah engkau merasa iba terhadap mereka yang kehilangan cinta dan kasih sayang suaminya karena penampakan tubuhmu?
Pendahuluan
Buah nangka yang sudah dibelah, selain akan kehilangan cita rasa, aroma dan keistimewaan yang dimiliki, juga tidak akan selamat dari serbuan lalat dan serangga lainnya. Begitu juga dengan perempuan, ketika dia selalu memamerkan kecantikan dan keindahan tubuhnya, laki-laki hidung belang dan makhluk jenis ini akan segera datang untuk menikmatinya.[1] Dan Islam sebagai agama yang sempurna datang menawarkan solusinya.
Hijab adalah sebuah proteksi yang dapat menjaga seorang wanita dari pelecehan.. Hanya saja ungkapan semacam ini cakupannya sempit dan hanya akan dimengerti dan diamalkan oleh mereka yang meyakini Islam. Sedang bagi yang tidak meyakininya, terlebih mereka yang senantiasa mengusung panji feminisme dan atribut-atribut semisalnya akan sangat sulit menerima ungkapan di atas. Karena secara emosional penjagaan memberikan konotasi defensif, sebuah perlawanan yang terpaksa dilakukan. Ini jelas sulit diterima oleh kelompok-kelompok tadi yang selalu meneriakkan yel-yel kebebasan (menurut asumsi mereka).
Atas dasar ini, mungkin ungkapan yang sesuai dengan konteks kekinian adalah pernyataan bahwa hijab adalah sebuah bentuk kasih sayang. Allah swt menciptakan manusia dengan bentuk terbaik dan kaum hawa merupakan cerminan terbaik dari hal tersebut. Namun, sebagaimana kita saksikan di dunia nyata kecantikan dan keelokan setiap wanita berbeda satu sama lain. Dari sini, apakah perempuan yang dikenal sebagai makhluk yang penuh perasaan tidak akan tersentuh hatinya saat dikatakan kepadanya: Tidakkah engkau merasa kasihan pada sesama jenismu yang tidak memiliki keelokan seperti dirimu? Tidakkah engkau merasa iba terhadap mereka yang kehilangan cinta dan kasih sayang suaminya karena penampakan tubuhmu?
Agama Islam selain agama yang penuh kasih, juga merupakan agama yang paling komplit; tidak ada sebuah perbuatan kecuali memiliki hukum tersendiri. Begitu pula masalah hijab. Perlu diperhatikan, hijab (menutup aurat) sudah ada pada agama-agama sebelum Islam, jadi hijab bukan inovasi agama terakhir ini. Bahkan, lebih jauh lagi manusia pertama, Adam a.s. yang pada saat itu belum memiliki syariat telah memahami bahwa penampakan aurat adalah hal yang sangat buruk dan aurat tak seharusnya ditampakkan, sebagaimana al-Qur’an menyebutnya dengan sau’at.[2] Dalam kesempatan ini kita akan mencoba membahas pensyariatan hijab dalam Islam beserta batasan-batasannya.
Pensyariatan Hijab
Pensyariatan hijab di dalam Islam, dapat ditetapkan dengan empat dalil; dalil al-Quran, hadis, sirah (sejarah) dan akal. Masing-masing dari empat dalil tersebut cukup bagi kita untuk menetapkan pensyariatan hijab bagi kaum wanita.
1. Menurut al-Quran
Ayat terpenting yang menetapkan kewajiban berhijab pada kaum wanita yang akan kita bahas adalah ayat ke-31 surat an-Nur dan ayat ke-59 surat al-Ahzab. Allah swt dalam surat an-Nur ayat ke 31 berfirman:
وَ قُلْ لِلْمُؤْمِناتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصارِهِنَّ وَ يَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَ لا يُبْدينَ زينَتَهُنَّ إِلاَّ ما ظَهَرَ مِنْها وَ لْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلى جُيُوبِهِنَّ وَ لا يُبْدينَ زينَتَهُنَّ إِلاَّ لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبائِهِنَّ أَوْ آباءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنائِهِنَّ أَوْ أَبْناءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوانِهِنَّ أَوْ بَني إِخْوانِهِنَّ أَوْ بَني أَخَواتِهِنَّ أَوْ نِسائِهِنَّ أَوْ ما مَلَكَتْ أَيْمانُهُنَّ أَوِ التَّابِعينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلى عَوْراتِ النِّساءِ وَ لا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ ما يُخْفينَ مِنْ زينَتِهِنَّ وَ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَميعاً أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
(Wahai Rasulullah) Dan katakanlah kepada kaum wanita yang beriman agar mereka menahan pandangan mereka dan menjaga kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali sesuatu yang (biasa) tampak darinya. Hendaknya mereka menutupkan kerudung mereka ke dada mereka (sehingga dada mereka tertutupi), janganlah menampakkan perhiasan mereka kecuali untuk suami-suami mereka, atau ayah dari suami-suami mereka atau putra-putra mereka, atau anak laki-laki dari suami-suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara-saudara laki-laki mereka, atau anak laki-laki dari saudara-saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita mereka atau budak-budak mereka atau laki-laki (pembantu di rumah) yang tidak memiliki syahwat atau anak kecil yang tidak paham terhadap aurat wanita. Dan janganlah kalian mengeraskan langkah kaki kalian sehingga diketahui perhiasan yang tertutupi (gelang kaki). Wahai orang-orang yang beriman bertaubatlah kalian semua kepada Allah swt supaya kalian termasuk orang-orang yang beruntung.[3]
Para ahli tafsir menyebutkan bahwa sebab turunnya ayat ini adalah sebuah kisah yang dinukil dari Imam Muhammad Baqir a.s. Beliau bersabda: “Pada satu hari, di kota Madinah ada seorang wanita cantik yang sedang berjalan dengan mengikatkan kerudungnya ke telinganya (yang menjadi kebiasaan wanita pada saat itu) sehingga tampak leher dan dadanya. Seorang laki-laki dari golongan Anshar berpapasan dengannya, karena kecantikan wanita tersebut dia terpesona dan tidak peduli akan keadaan sekelilingnya, dia telah mabuk akan kemolekan wanita tersebut. Sang wanita memasuki gang sempit, sedang pandangan laki-laki tersebut terus membuntutinya sampai tak terasa dia terbentur sebuah benda keras dan tajam sejenis tulang atau kayu yang menjorok dari tembok sehingga kepala dan dadanya mengucurkan darah segar yang melumuri pakaiannya.Dalam keadaan seperti itu dia datang menghadap Rasulullah saw dan menuturkan semua yang terjadi. Pada saat itulah, malaikat Jibril a.s. datang membawa ayat ini.”[4]
Dalam ayat di atas kita mendapatkan kataابصار yang merupakan bentuk jamak dari kata بصر. Untuk memahami ayat tersebut secara mendalam, lazim bagi kita mengetahui perbedaan antara بصر dan عين. Walaupun keduanya sama-sama dipakai untuk nama dari anggota tubuh manusia yaitu mata, akan tetapi keduanya memiliki makna yang berbeda. عين hanya bermakna mata bukan penggunaannya, sedang بصر memiliki makna mata dengan penggunaannya yang dalam bahasa Indonesia kita sebut dengan pandangan. Kita perlu membahas perbedaan kedua kalimat di atas untuk mengetahui bahwa maksud dari ayat di atas adalah menutup pandangan bukan menutup mata (ان يغضضن من ابصارهن). Begitu juga dengan kata يغضضن yang bersumber dari غضي, kita harus mengetahui perbedaan dengan kata غمض; arti dari kata terakhir adalah menutup mata sedang غض adalah menundukkan pandangan.
Dari ayat di atas kita dapat menyimpulkan beberapa poin penting, di antaranya:
- Hendaknya kaum wanita menutup pandangan mereka dari pandangan yang penuh syahwat kepada laki-laki non muhrim.
- Wajib bagi kaum wanita menutupi auratnya dari laki-laki non muhrim.
- Wajib bagi kaum wanita menutupi badan dan perhiasan mereka.
- Diperbolehkan bagi kaum wanita untuk menampakkan badan dan perhiasan mereka di hadapan para muhrimnya.
Setelah Allah swt memerintahkan kewajiban menutup pandangan kaum wanita dari laki-laki non muhrim dan menutup aurat mereka dari pandangan orang lain, Allah swt memerintahkan untuk menutupi perhiasan wanita. Mungkin masalah menutup perhiasan merupakan masalah yang penting sehingga disebutkan dua kali dalam satu ayat. Makna perhiasan juga sangat jelas bagi kita yaitu setiap sesuatu yang menambah keindahan wanita dan dipahami oleh masyarakat umum, seperti gelang, kalung, anting dan lainnya. Perhiasan ini ada yang dapat dipisahkan dari badan wanita dan ada yang tidak dapat dipisahkan dari badan seperti dandanan pada wajah seorang wanita atau perhiasan alami/natural seperti rambut wanita atau yang lain.
Contoh larangan Allah swt terhadap penampakan perhiasan di awal-awal Islam adalah larangan-Nya terhadap para wanita untuk memperlihatkan kakinya ketika berjalan sehingga perhiasan yang tersembunyi (gelang kaki) terdengar oleh non muhrim.[5] Di dalam surat an-Nur juga tertera larangan Allah bagi kaum wanita untuk tidak menampakkan perhiasan dengan pengecualian yaitu “kecuali yang sudah tampak الا ما ظهر منها “. Dari kalimat ini, kita dapat memahami bahwa perhiasan wanita ada dua macam, perhiasan yang tampak dan yang tidak tampak (juga jika wanita secara sengaja menampakkannya).
Para ahli tafsir berbeda pendapat satu sama lain dalam menjelaskan kalimat ini الا ما ظهر منها) (, dan memaknainya dengan makna yang beragam. Thabari dalam tafsirnya menyebut hampir dua puluh macam pendapat dari ungkapan [6]الا ما ظهر منها . Di antaranya adalah:
Baju luar wanita.
Cincin, gelang dan gelang kaki.
Celak, cincin dan pacar kuku.
Wajah dan telapak tangan.
Hanya wajah saja.
Oleh karena itu, dalam hal ini kita harus merujuk kepada Marja’ kita masing-masing untuk menentukan apa saja yang diperbolehkan terlihat.
Akan tetapi, dari ayat di atas dan juga menurut kesepakatan para ahli fiqih Islam, dapat disimpulkan bahwa haram memakai segala sesuatu yang menurut uruf (tradisi) sebagai perhiasan di hadapan non muhrim seperti gelang, kalung, anting, kaca mata, jam tangan (yang menurut tradisi dianggap sebagai perhiasan), dandanan wajah dan tangan, kuku panjang atau kuku yang diwarnai, gelang kaki, cincin, baju dan sepatu yang dari segi warna, model, dan semacamnya dihitung sebagai perhiasan.[7]
Ayat lain yang berisi larangan menunjukkan perhiasan adalah ayat ke 33 surat al-Ahzab. Dalam surat ini Allah swt berfirman: “...Dan diamlah kalian di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian tunjukkan perhiasan kalian sebagaimana yang dilakukan di zaman jahiliyah.” Walaupun pada dasarnya ayat ini ditujukan kepada istri-istri Rasulullah saw, akan tetapi perintahnya juga mencakup semua wanita muslim. Oleh karena itu, di akhir ayat ke-31 dari surat an-Nur dapat dipahami bahwa wanita yang menunjukkan perhiasannya termasuk orang-orang yang berdosa, sehingga Allah swt memerintahkannya untuk bertaubat: “Wahai orang-orang yang beriman bertaubatlah kalian kepada Allah swt sehingga kamu termasuk orang-orang yang menang.”
Interpretasi dari penggalan ayat وليضربن بخمرهن علي جيوبهن adalah bahwa al-Qur’an juga menjelaskan kepada kita tentang batasan hijab yang diinginkan oleh Islam. Karena pada zaman dahulu, wanita-wanita jahiliah memakai pakaian yang tidak menutupi leher dan dada. Oleh karenanya Allah berfirman: “Dan tutuplah leher kalian dengan kerudung kalian”. Ibnu Abbas, dalam menafsirkan ayat tersebut mengatakan: ”Wanita hendaknya menutupi rambut, leher dan bawah dagu mereka.”[8]
Maksud dari او نسائهن dari ayat di atas memiliki tiga kemungkinan:
- Mereka adalah wanita muslim, maka maksudnya wanita non muslim tidak termasuk muhrim dan wanita muslim wajib menutup auratnya di hadapan mereka.
- Mereka adalah wanita secara mutlak baik itu wanita muslim atau selain muslim.
- Maksud dari kata nisa’ itu adalah wanita-wanita yang berada di dalam rumah seperti para pembantu.
Ayatullah Murthadha Muthahari menolak mentah-mentah makna yang ketiga, menganggap lemah makna yang kedua dan meyakini bahwa makna yang pertama lebih kuat. Karena makna pertama ini juga dikuatkan oleh beberapa riwayat yang melarang wanita muslim untuk membuka auratnya di hadapan wanita-wanita Yahudi dan Nasrani karena dikhawatirkan mereka akan menceritakan kecantikan wanita muslim kepada suami atau saudara mereka.[9]
Sedangkan kalimat او ما ملكت ايمانهن memiliki dua kemungkinan:
· Yang dimaksudkan oleh ayat tersebut adalah khusus budak perempuan.
· Budak secara mutlak, yang mencakup budak perempuan atau laki-laki.
Jika kita merujuk pada berbagai riwayat, tampaknya pendapat kedua (budak laki-laki dan perempuan) lebih kuat, seperti dalam suatu riwayat dari Imam Shadiq as. Seseorang menceritakan kepada Imam Shadiq a.s. bahwa orang-orang Madinah selalu mengirim budak-budak laki-laki mereka untuk menemani istri-istri mereka pergi ke satu tempat dan terkadang ketika istri-istri mereka ingin menunggangi kuda, mereka meminta bantuan budak mereka dengan memegang pundaknya. Imam Shadiq a.s. ketika mendengar hal ini menjawab: “Hal ini tidak dilarang berdasarkan ayat 55 surah al-Ahzab.”[10]
Selanjutnya, dari kalimat التابعين غير اولي الاربة terlihat jelas bahwa maksud dari kalimat tersebut adalah orang-orang gila dan orang yang terbelakang secara mental yang tidak memiliki syahwat dan tidak tertarik dengan keindahan wanita.[11]
Adapun tentang anak kecil yang tidak tahu menahu tentang aurat wanita, memiliki dua penafsiran:
Pertama: anak-anak kecil yang tidak tahu tentang perkara-perkara yang tersembunyi dari seorang wanita dan biasa kita sebut anak kecil yang belum mumayyiz.
Kedua: anak-anak kecil yang tidak mampu memanfaatkan perkara-perkara yang tersembunyi dari seorang wanita dan bisa kita sebut anak kecil yang belum baligh.
Berkenaan dengan penggalan ayat ولا يضربن wanita-wanita pada zaman dahulu biasanya memakai gelang kaki, dan supaya gelang kaki mereka diketahui orang lain mereka mengeraskan langkah mereka. Sebenarnya penggalan ayat ini ingin mengatakan bahwa Allah melarang segala sesuatu yang menarik perhatian laki-laki non muhrim, seperti memakai parfum yang wanginya dapat tercium orang lain ataupun menghias wajah dan semua yang membuat hati laki-laki tergerak dan menjadi pusat perhatian mereka.
Ayat lain yang menyinggung tentang pensyariatan hijab adalah ayat ke-59 surah Ahzab. Allah swt dalam ayat tersebut berfirman:
أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْواجِكَ وَ بَناتِكَ وَ نِساءِ الْمُؤْمِنينَ يُدْنينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلاَبِيبِهِنَّ ذلِكَ أَدْنى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلا يُؤْذَيْنَ وَ كانَ اللَّهُ غَفُوراً رَحيماً
Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu dan anak-anak perempuanmu dan kepada wanita-wanita mukmin agar mereka mendekatkan diri kepada mereka dengan jilbab mereka supaya mereka mudah dikenal dan supaya mereka tidak diganggu maka sesungguhnya Allah Maha mengampuni dan Maha Penyayang.
Berkenaan dengan kondisi turunnya ayat ini, dalam tafsir Ali bin Ibrahim al-Qumi disebutkan:
Pada saat itu kaum wanita pergi ke masjid dan shalat di belakang Rasulullah. Saat mereka menuju masjid untuk menunaikan shalat Magrib atau Isya’ para remaja nakal yang duduk di pinggir jalan, mengejek atau mengolok-olok mereka. Lalu turunlah ayat ini [12] yang memerintahkan mereka memakai hijab sempurna supaya mereka dikenal seutuhnya dan tidak ada alasan lagi untuk mengolok-olok mereka.[13]
Dalam ayat ini ada dua poin yang harus diperhatikan:
Pertama, apakah maksud dari jilbab yang disebutkan dalam ayat? Dan apakah maksud dari kalimat “hendaknya mereka mendekatkan diri dengannya”?
Kedua, apa maksud dari faedah perintah hijab yang dalam kalimat di atas disebutkan (agar mereka dapat dikenal dan tidak diganggu)? Namun karena poin kedua ini harus dibahas secara tersendiri dalam filsafat hijab, maka kami tidak akan mengulasnya.[14]
Menjawab poin pertama merupakan hal yang terasa cukup sulit, karena terjadi silang pendapat di antara para mufassir dan ahli bahasa. Ragib Isfahani dalam kitabnya, Mufradat al-Fadzil Qur’an menyebutkan, jilbab adalah baju kurung dan kerudung.[15]
Makna jilbab menurut para mufassir adalah sebagai berikut; pertama, kerudung panjang yang menutupi kepala (rambut) dan dada. Kedua, jilbab (kerudung biasa). Ketiga, baju yang besar. Namun titik temu dari semua arti di atas adalah kain yang dapat menutupi badan. Namun, mayoritas mufassir berkeyakinan bahwa maksud dari jilbab dalam ayat tersebut adalah kain yang lebih besar dari kerudung dan lebih kecil dari chadur, sebagaimana ditegaskan oleh penulis kitab Lisanul Arab.[16]
Kemudian, kata يدنين di sini berarti memakai. Tidak di semua tempat kata ini berarti demikian, kita harus melihat konteks kalimatnya sebagaimana dalam ayat ini. Maksud dari kata يدنين adalah agar para wanita mendekatkan jilbab mereka ke badan mereka supaya dapat dikontrol, tidak terlalu besar sehingga terkadang tersingkap [17] (jika tertiup angin atau lainnya).
2. Menurut Hadis
Banyak hadis-hadis atau riwayat-riwayat yang membahas tentang hijab, oleh karenanya perlu kita pilah-pilah dan kelompokkan riwayat-riwayat tersebut dalam beberapa kategori.
a. Hadis tidak diwajibkannya menutup wajah dan telapak tangan
Mas’adah bin Ziyad menukil dari Imam Ja'far Shadiq a.s. ketika beliau ditanya tentang perhiasan yang boleh untuk ditampakkan, Imam menjawab:”Wajah dan telapak tangan.”[18]
Mufaddhal bin Umar bertanya kepada Imam Shadiq a.s. tentang wanita yang meninggal di perjalanan dan di sana tidak ada laki-laki muhrim atau wanita yang memandikannya. Imam menjawab: “Anggota-anggota tubuh yang wajib untuk ditayamumi hendaklah dibasuh akan tetapi tidak boleh menyentuh badannya, dan juga tidak boleh menampakkan kecantikan yang Allah wajibkan untuk ditutupi. Mufaddhal bertanya kembali: “Bagaimana caranya?” Imam menjawab: “Pertama membasuh bagian dalam telapak tangan, kemudian wajah dan bagian luar tangannya.”[19] Dari sini kita dapat memahami bahwa tangan dan wajah bukan termasuk anggota badan yang wajib untuk ditutupi.
Ali bin Ja'far ditanya tentang batasan seorang laki-laki dapat melihat wanita non muhrim, Imam menjawab: “Wajah, telapak tangan dan pergelangan tangan.”[20]
Dalam hadis lain juga disebutkan bahwa pada suatu hari Jabir bin Abdullah bersama Rasulullah menuju rumah putrinya Sayyidah Fathimah. Sesampainya di pintu rumah, Rasulullah mengucapkan salam dan meminta izin kepada putrinya untuk masuk sambil memberitahukan bahwa dia bersama Jabir bin Abdullah. Sayyidah Fathimah meminta beliau untuk menunggu sebentar karena pada waktu itu beliau belum menutup rambutnya. Setelah Sayyidah Fathimah menutup rambutnya, Rasulullah dan Jabir masuk ke rumah Sayyidah Fathimah. Rasulullah melihat wajah putrinya pucat dan kekuning-kuningan, kemudian bertanya mengapa hal ini terjadi. Sayyidah Fathimah menjawab bahwa wajah pucatnya dikarenakan rasa lapar yang menderanya. Mendengar hal itu Rasulullah langsung berdoa kepada Allah agar menghilangkan rasa lapar yang diderita oleh putrinya.[21]
Dari hadis di atas kita dapat mengambil dua kesimpulan: pertama, Sayyidah Fathimah tidak menutup wajahnya di hadapan laki-laki non muhrim. Kedua, tidak wajib menutup wajah di hadapan laki-laki non muhrim.
b. Hadis tentang diwajibkannya berhijab di hadapan Yahudi dan Nasrani
Imam Shadiq a.s. bersabda: “Tidak dibenarkan seorang wanita muslim menampakkan auratnya di hadapan wanita Yahudi dan Nasrani, karena mereka akan menceritakan ciri-ciri jasmaninya kepada suami-suami mereka.”[22]
c. Hadis tentang ciri-ciri dan waktu hijab
Imam Shadiq a.s. bersabda: “Bukan termasuk maslahat jika wanita memakai kerudung dan baju yang tipis.”[23]
Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib bersabda: “Selamat bagi kalian yang memakai baju yang tebal, karena sebenarnya orang yang memakai baju yang tipis maka imannya pun tipis.”[24]
Imam Shadiq a.s. bersabda: “Cukuplah sebagai tolok ukur kehinaan seseorang ketika dia memakai baju yang menyebabkan kemasyhurannya.”[25]
Imam Shadiq bersabda: “Rasulullah Saw selalu melarang laki-laki untuk menyerupai wanita dan melarang wanita untuk menyerupai laki-laki dalam segi berpakaian.”[26]
d. Hadis tentang balasan bagi mereka yang tidak berhijab
Rasulullah saw bersabda: “Wanita yang di neraka menggantungkan dirinya dengan rambutnya adalah wanita yang tidak menutup rambutnya di hadapan selain muhrim.”[27]
Rasulullah saw bersabda: “Dua golongan penghuni Jahanam belum pernah aku lihat. Kelompok yang disiksa dengan sebuah pecut (menyerupai ekor sapi). Kedua para wanita yang berbusana namun telanjang (mereka yang mengenakan baju tipis dan transparan)...”[28]
Dengan melihat dan memperhatikan beberapa hadis di atas, maka jelaslah bagi kita bahwa Allah swt telah mewajibkan hijab bagi wanita muslimah.
3. Menurut Sirah (Sejarah) dan Akal
Untuk menetapkan kewajiban hijab bagi kaum wanita, kita juga bisa merujuk sirah kaum wanita muslimah pada zaman Rasulullah. Mereka selalu menutupi tubuh dan rambut mereka ketika berada di hadapan non muhrim,[29] seperti yang kita lihat dari hadis tentang kedatangan Rasulullah bersama Jabir ke rumah Sayyidah Fathimah as.
Begitu juga dengan akal manusia, akal manusia juga dapat membuktikan kewajiban hijab bagi kaum wanita. Akal akan senantiasa memerintahkan segala perbuatan yang membawa manfaat dan akan memerintahkan untuk melakukan hal itu, begitu juga sebaliknya akal akan selalu memperingatkan manusia dari hal-hal yang membahayakan manusia.
Oleh karena itu, ketika melihat bahwa hijab akan memberikan keamanan, ketenangan atau dapat memupuk rasa cinta kasih di antara sesama maka akal yang sehat dan tidak tertawan oleh hawa nafsu akan memerintahkan untuk berhijab. Wallahu a’lam.[]
Jurnal Fathimiah, Vol.II No.2, 2007
Note:
[1] Mungkin perumpamaan ini tidak tepat, (qiyas ma’al fariq), namun yang jelas salah satu hikmah dari hijab adalah hal tersebut La Jidala fil misal.
[2] QS. 7: 22.
[3] QS. 24:31.
[4] Syirazi, Nasir Makarim, Tafsir Nemuneh, cetakan pertama, Darul Kutubil Islamiyah, Teheran, tahun 1374, jilid 14, hal 435-436.
[5] Thabrisi, Fadhl bin Hasan, Majma’al-Bayan, cetakan pertama, Darul Makrifah, Bairut, tahun 1406 H.Q, juz 7, hal 138.
[6] Thabari, Muhammad bin Jarir, Jamiul Bayan fi Tafsiril Quran, cetakan pertama, Darul Makrifah, Bairut, tahun 1412 H.Q, juz 18.
[7] ‘Urwah al-Wutsqa, juz pertama, Assatr wa as-Satir, masalah keempat. Ahkam Banuwan, hal 19.
[8] Majma’ al-Bayan, juz 7.
[9] Lihat: Muthahari, Murtadha, Masale-ye-Hijab, Syirkat-e Sahami Intisyar, tahun 1362 H. Sy, hal 141.
[10] Kulaini, Muhammad bin Yakub, Al-Kâfi, cetakan ke-4, Darul Kutubi Islamiyah, Tehran, tahun 1365 H. Sy, jilid 5, hal 531.
[11] Masaele Hijab, hal 144.
[12] Qumi, Ali bin Ibrahim, Tafsir Ali bin Ibrahim al-Qummi, cetakan ke-4, Darul Kitab, Qum, Tahun 1367 H. Sy, jilid 2, halaman 196.
[13] Tafsir Nemuneh, jilid 17, hal 426.
[14] Tentang maksud dari ungakapan bahwa jika wanita memakai hijab sempurna maka ia akan lebih dikenal, Ayatullah Makarim Syirazi dalam tafsirnya menyebut dua kemungkinan yang keduanya tidak bertentangan satu dengan yang lain. Pertama, saat itu para budak wanita jika keluar tidak memakai penutup kepala dan leher, para pemuda nakal yang mengetahui mereka (para budak wanita) dan tidak memiliki kepribadian yang tinggi, kerap kali menggoda dan mengejek. Nah, di sini diperintahkan agar para wanita yang Hur (bukan budak) memakai hijab sempurna. (ini bukan berarti seorang laki-laki dapat melihat rambut atau kepala budak wanita orang lain, akan tetapi maksudnya adalah agar para pria nakal tidak memiliki alasan lagi). Kedua, tujuannya adalah supaya para wanita tidak menyepelekan masalah hijab sebagaimana mereka yang berhijab namun begitu tidak perhatiannya sehingga sebagian badannya tampak dan menjadi bahan olok-olokan para pemuda tersebut. (Tafsir Nemuneh, jilid 17, hal 428). Selain dua kemungkinan itu Allamah Fadhlullah dalam tafsirnya, mengatakan, mereka dapat dikenal dan dibedakan dari wanita non muslim. (Fadzlullah, Muhammad Husain, Tafsir Min Wahyil Quran, cetakan kedua, Darul Milak lithabah wa Nasyr, Bairut, tahun 1419 H. Q, jilid 18, hal 349).
[15] Isfahani, Ragib, Mufradat Alfadzil Qurani Karim, cetakan kedua, Syari’at, Qum, tahun 1423 H. Q, hal 199, akar kata Jalaba.
[16] Tafsir Nemuneh, jilid 17, hal 428.
[17] Ibid.
[18] Himyari, Abdullah bin Ja’far, Qurb al-Isnad, Nainawa, Tehran, juz 2, hal 40.
[19] Ibnu Babuwaih Qumi, Muhammad bin Ali, Man La Yahdhuruhul Faqih, Intisyarat Jamiah Mudarrisin, Qom, tahun 1413 H. Q, jilid 1, hal 156.
[20] Qurb al-Isnad, hal 102.
[21] Al-Kafi, jilid 5, hal 528
[22] Al-Hurr al-Amili, Muhammad bin Hasan, Wasail as-Syiah, cetakan pertama, Muassasah Alul Bait li Ihya’i Turats, Qum, tahun 1409 H. Q, juz 20, hal 184.
[23] Ibid, juz 4, hal 388.
[24] Akbari, Muhammad Ridha, Tahlil-e Nu wa ‘Amali az Hejab dar Ashre Hazer, cetakan keempat, Payame Itrat, Isfahan tahun 1377 H. Sy, hal 60.
[25] Wasail as-Syiah, juz 5, hal 24.
[26] Ibid, juz 5, hal 25.
[27] Tahlil-e Nu wa ‘Amali az Hejab dar Ashre Hazer, hal 88.
[28] Sahih Muslim, juz 3, hal 1680, sesuai penukilan kitab Tahlile Nu wa ‘Amali az Hejab dar Ashre Hazer.
[29] Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di Tahlile nu wa Amali az Hijab dar Asre Hadzir, hal 49.
Senin, 05 Januari 2015
7 gambar kreasi terbaru cara memakai hijab 2015
Kumpulan gambar memakai hijab syariah.Apa
kabarnya nih hijablovers??? Penulis seneng banget buat kasih Hijab
Tutorial paling baru untuk anda yang benar-benar jadi seseorang muslimah
yang terus mau terlihat modis, keren serta stylish dengan hijab atau
jilbab anda. Oke, di bawah ini penulis ingin tambahkan info mengenai
himpunan gambar langkah berhilbab, semoga beberapa kumpulan hijab
tutorial yang kami siapkan ini kelak dapat menolong anda dalam
menggunakan jilbab baik untuk kepentingan resmi atau sebatas enjoy
dirumah serta semakin tampak cantik dengan hijab atau jilbab yang anda
gunakan.
Terdapat beberapa variasi dalam
menggunakan jilbab terlebih bila telah bicara jenis jilbab teranyar yang
saat ini banyak bermunculan. Dari mulai langkah menggunakan jilbab
pashmina, jilbab paris, jilbab sisi empat, atau juga yang telah mulai
redup ada jilbab Husna KCB. Dari demikian banyak variasi itu, yang
terutama yaitu kecocokan dengan penggunanya, bila tak pas ya janganlah
dipaksakan.
Berniat kami pilihkan sebagian
rekomendasi dalam hijab yang kemungkinan pas untuk anda lantaran
himpunan hijab tutorial teranyar tersebut ini dapat ikuti jenis-model
jilbab yang sekarang ini tengah jadi tren hijab terlebih di Indonesia.
Peristiwa yang pas untuk anda untuk tampak dengan menggunakan hijab
teranyar atau jenis jilbab paling baru yang digabungkan dengan hijab
tutorial ini bakal sesuai sama waktu merayakan hari Iedul Fitri
berbarengan sanak keluarga anda. Dengan begitupun, keluarga yang lama
tidak jumpa bakal terasa mengagumi akan dengan tampilan anda yang
terlihat catik dengan jilbab jenis paling baru itu
Selasa, 25 Februari 2014
Yang Berhijab Wajib Baca! Cara Alami Cegah Rambut Rontok
ist
TRIBUNNEWS.COM - Kita yang berhijab
tetap harus merawat kesehatan rambut. Bahkan dibutuhkan perawatan
ekstra karena kepala yang sering tertutup membuat rambut tak leluasa
bernapas. Akibatnya rambut jadi lebih rapuh dan gampang rontok.
Tentunya tak ingin kan, rambut jadi tipis? Yuk, lakukan pencegahan kerontokan rambut dengan cara alami berikut. Meski sederhana, hasilnya sangat luar biasa, lho.
* Rajin Memakai Conditioner
Karena berhijab, kita harus memastikan memiliki jadwal keramas yang teratur. Tapi, jangan setiap hari. Misalnya dua hari sekali. Soalnya, keramas setiap hari akan mengikis minyak alami yang dihasilkan kulit kepala untuk melindungi rambut.
Selain menggunakan shampo, pastikan untuk selalu memakai conditioner yang mampu menguatkan akar rambut dan membuat rambut jadi lebih mudah diatur.
Selain itu, kita juga bisa melakukan perawatan lain seperti memakai serum, hair tonic, dan masker rambut. Bahkan, kita bisa membuat masker rambut sendiri dari bahan alami sehingga lebih menyehatkan.
* Gunakan Sisir Bergigi Lebar
Sebaiknya, hindari menyisir rambut dalam keadaan basah karena saat keadaan tersebut, akar rambut menjadi sangat rapuh. Jika terpaksa, kita bisa menggunakan sisir bergigi lebar karena bisa menimalisir kerontokan rambut.
Selain itu, jika saat melepas hijab, kita bisa sering-sering menyisir rambut karena hal sederhana ini bisa sekaligus memijit kulit kepala, girls. Baiknya, gunakan sisir bergigi jarang juga agar tak banyak rambut yang tertarik dan rontok.
* Gunakan Minyak Alami
Sekali seminggu, sebaiknya kita meluangkan waktu untuk merawat rambut menggunakan minyak alami, seperti minyak kelapa atau minyak zaitun. Caranya cukup dengan mengoleskan minyak tersebut dari akar hingga ujung rambut lalu dibilas setelah didiamkan selama beberapa menit. Cara ini sudah terbukti ampuh sejak dulu dalam mengatasi rambut rontok.
* Istirahatkan Rambut
Ketika sedang di rumah, kita bisa mengistirahatkan rambut. Membuka hijab untuk memberi kesempatan pada rambut untuk bernapas. Dan, jangan diikat juga. Dengan mengistirahatkan rambut, kita bisa mengurangi kelembaban kulit kepala yang menyebabkan kerontokan dan ketombe.
* Konsumsi Makanan Rendah Lemak
Kita juga bisa menjaga kesehatan rambut dari dalam tubuh, yaitu dengan mengonsumsi makanan rendah lemak dan kaya akan protein, vitamin B-6, B-12, dan C, serta zat besi. Soalnya, kandungan ini bisa menutrisi rambut secara alami. Kita bisa memperbanyak memakan kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan yang bagus untuk kesehatan akar rambut.
* Hindari Menarik Satu Belahan Rambut
Selama ini kita mempertahankan satu garis belahan rambut? Ternyata cara sederhana ini juga bisa mengakibatkan rambut rontok, lho. Hindari unruk menarik garis belahan rambut di tempat yang sama dalam waktu beberapa lama karena kerontokan rambut berawal dari garis belahan rambut ini.
Tentunya tak ingin kan, rambut jadi tipis? Yuk, lakukan pencegahan kerontokan rambut dengan cara alami berikut. Meski sederhana, hasilnya sangat luar biasa, lho.
* Rajin Memakai Conditioner
Karena berhijab, kita harus memastikan memiliki jadwal keramas yang teratur. Tapi, jangan setiap hari. Misalnya dua hari sekali. Soalnya, keramas setiap hari akan mengikis minyak alami yang dihasilkan kulit kepala untuk melindungi rambut.
Selain menggunakan shampo, pastikan untuk selalu memakai conditioner yang mampu menguatkan akar rambut dan membuat rambut jadi lebih mudah diatur.
Selain itu, kita juga bisa melakukan perawatan lain seperti memakai serum, hair tonic, dan masker rambut. Bahkan, kita bisa membuat masker rambut sendiri dari bahan alami sehingga lebih menyehatkan.
* Gunakan Sisir Bergigi Lebar
Sebaiknya, hindari menyisir rambut dalam keadaan basah karena saat keadaan tersebut, akar rambut menjadi sangat rapuh. Jika terpaksa, kita bisa menggunakan sisir bergigi lebar karena bisa menimalisir kerontokan rambut.
Selain itu, jika saat melepas hijab, kita bisa sering-sering menyisir rambut karena hal sederhana ini bisa sekaligus memijit kulit kepala, girls. Baiknya, gunakan sisir bergigi jarang juga agar tak banyak rambut yang tertarik dan rontok.
* Gunakan Minyak Alami
Sekali seminggu, sebaiknya kita meluangkan waktu untuk merawat rambut menggunakan minyak alami, seperti minyak kelapa atau minyak zaitun. Caranya cukup dengan mengoleskan minyak tersebut dari akar hingga ujung rambut lalu dibilas setelah didiamkan selama beberapa menit. Cara ini sudah terbukti ampuh sejak dulu dalam mengatasi rambut rontok.
* Istirahatkan Rambut
Ketika sedang di rumah, kita bisa mengistirahatkan rambut. Membuka hijab untuk memberi kesempatan pada rambut untuk bernapas. Dan, jangan diikat juga. Dengan mengistirahatkan rambut, kita bisa mengurangi kelembaban kulit kepala yang menyebabkan kerontokan dan ketombe.
* Konsumsi Makanan Rendah Lemak
Kita juga bisa menjaga kesehatan rambut dari dalam tubuh, yaitu dengan mengonsumsi makanan rendah lemak dan kaya akan protein, vitamin B-6, B-12, dan C, serta zat besi. Soalnya, kandungan ini bisa menutrisi rambut secara alami. Kita bisa memperbanyak memakan kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan yang bagus untuk kesehatan akar rambut.
* Hindari Menarik Satu Belahan Rambut
Selama ini kita mempertahankan satu garis belahan rambut? Ternyata cara sederhana ini juga bisa mengakibatkan rambut rontok, lho. Hindari unruk menarik garis belahan rambut di tempat yang sama dalam waktu beberapa lama karena kerontokan rambut berawal dari garis belahan rambut ini.
Senin, 10 Februari 2014
Gambar Cara Memakai Jilbab Model Terbaru
Gambar Cara Memakai Jilbab Model
Terbaru – Setelah sebelumnya cara terbaru share mengenai model jilbab
pashmina terbaru 2013 untuk melengkapinya penulis kepikiran kenapa tidak
dengan cara memakainya, berikut cara memakai jilbab modern dan lengkap
dengan gambarnya. tutorial memakai jilbab modern disini untuk sobat yang
memang belum mengerti dan masih kebingungan bagaimana cara memakai
jilbab modern terbaru 2013.
Gambar Cara Memakai Jilbab Model Terbaru
![Cara Memakai Jilbab Modern Dan Gambarnya Cara Memakai Jilbab Modern Model Terbaru Gambar Cara Memakai Jilbab Model Terbaru](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMufp9VtzUW9qDHgCxvDanBJ9_Bg1C0C_nnB6Mg15STbuHn0x6x1ykHODwYnAwBpvzJtSkFULVYSo5eVXY2-fLNsPkKnfufMyEZwFeyPdWBFAm0yVJj5HK6KMw3akaC6q-qswyFPhiuU3R/s1600/Cara-Memakai-Jilbab-Modern-Model-Terbaru.jpg)
Cara Memakai Kerudung Terbaru
![Cara Memakai Jilbab Modern Dan Gambarnya Cara Memakai Kerudung Terbaru Gambar Cara Memakai Jilbab Model Terbaru](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdMmTN2U1ivMDRX3llNL1Vg-sCkslrEBs-PZrXrTeso6rzfuROx-V8EuzIuYDkWJvGpXUMNGZv0SjLeS9nYaqFhnS219L9sDsB07ZU6uGvSG51dYqb3QLdsfbuECREay1b-Imyutr8iqjp/s1600/Cara-Memakai-Kerudung-Terbaru.jpg)
Foto Cara Memakai Hijab Modern
![Cara Memakai Jilbab Modern Dan Gambarnya Foto Cara Memakai Hijab Modern Gambar Cara Memakai Jilbab Model Terbaru](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeMaYQeXwwxiOkF2fpGMTG7bPD_zWQZy1t3dZ-f6aEPMX7N_YlgsllA1YQscDfxH_KA_btH2-tzxO9kbANYmGqUYCyLAOUWplsneoLCdPJYLvbFg5IiQEgaAdY_YID1I9OI0JZozCC1eGd/s1600/Foto-Cara-Memakai-Hijab-Modern.png)
Gambar Cara Memakai Jilbab Model Paris Terbaru
![Cara Memakai Jilbab Modern Dan Gambarnya Gambar Cara Memakai Jilbab Model Paris Terbaru Gambar Cara Memakai Jilbab Model Terbaru](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9ngZZ9Sd_Lr50hcvwB5_4k7bE9UCmC2g96JHAKFjSO7ZwWA9N_j2I8GUOEhjiBEGlXfFNX9wlcqN8GaAn6ExJ94Io23L1BRVfVXX4lHTCPRzH3rKlRSeq8GXTKltjUt7i6Q0cAmQAN4r9/s1600/Gambar-Cara-Memakai-Jilbab-Model-Paris-Terbaru.jpg)
Gambar Cara Memakai Jilbab Modern Terbaru
![Cara Memakai Jilbab Modern Dan Gambarnya Gambar Cara Memakai Jilbab Modern Terbaru Gambar Cara Memakai Jilbab Model Terbaru](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWNUbHPW7EHr7M_ilh3OXkfhQjkUmqCZb35nHnr_4ZlDFygG_NibDWPL0gJgDaDnMLjKtFlbfcskz4-f4tBH3Q0aSUk5sSxWGNWxQEw64bXKy_-d2S_i_f3cn0gZeGLbLtJyUxG2TW9548/s1600/Gambar-Cara-Memakai-Jilbab-Modern-Terbaru.jpg)
Gambar Cara Memakai Jilbab Pasmina Kaos
![Cara Memakai Jilbab Modern Dan Gambarnya Gambar Cara Memakai Jilbab Pasmina Kaos Gambar Cara Memakai Jilbab Model Terbaru](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijEfHvvgBH2QUiQbnjuIe2Abtd6OpGGGQX6TWb9MpN68oYUggLhSch3hP1l1Yfy9Pp1glRj8PQlcMyWJRAPK759ZiSpsDrJWyxF0zaXB8dj68XEKH8VS8bxZXNB3UjDO7Ued9aYsAjClT7/s1600/Gambar-Cara-Memakai-Jilbab-Pasmina-Kaos.jpg)
Gambar Cara Memakai Jilbab Segi Panjang Modern
![Cara Memakai Jilbab Modern Dan Gambarnya Gambar Cara Memakai Jilbab Seg Panjang Modern Gambar Cara Memakai Jilbab Model Terbaru](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjut6TfSLt1q7mzOFgdx2a-0D0ob3BOMLYREfyzfAI0ab8P7qGBrZZdsRpTiBXkqf2R20r4EDFRVImQTgWSDstjzUnZ5_ag7VTxfSjY7oM6s48PVIM2C_4BZf-jUy4Pm3rzfbQfPRIEOj-O/s1600/Gambar-Cara-Memakai-Jilbab-Seg-Panjang-Modern.jpg)
Gambar Cara Memakai Jilbab Terbaru
![Cara Memakai Jilbab Modern Dan Gambarnya Gambar Cara Memakai Jilbab Terbaru Gambar Cara Memakai Jilbab Model Terbaru](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizjKbu0KUGgoOYwFWBDjYXK1N8FwbClVz0nRRMe9d_qrtKa7sboJWwIqMLJGSNcQPNXan9RQbr7uhxm0EfQ4rlKOq3IMdX89Aj4e3MkD9TJgV1RZxZjusc6immHXkG9gxZe5rvJ0oWuKyE/s1600/Gambar-Cara-Memakai-Jilbab-Terbaru.jpg)
Gambar Cara Memakai Kerudung Hijab Cantik Modern Terbaru
![Cara Memakai Jilbab Modern Dan Gambarnya Gambar Cara Memakai Kerudung Hijab Cantik Modern Terbaru Gambar Cara Memakai Jilbab Model Terbaru](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjypYq0z3YOycptuv7DaDStluP5xH4sLHK7hWv4Z5u722tyhEftdkJOKUwAEbhlWBgrTbc-VRL_LOYcYExvxdssylttmyTb-FwiSgU7Kb1_W6EDZ4FhvKaFOd5YAxK3MKUz6Jv7r-Xv8OAo/s1600/Gambar-Cara-Memakai-Kerudung-Hijab-Cantik-Modern-Terbaru.jpg)
Gambar Cara Menggunakan Jilbab Modern
![Cara Memakai Jilbab Modern Dan Gambarnya Gambar Cara Menggunakan Jilbab Modern Gambar Cara Memakai Jilbab Model Terbaru](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixvEwYU__ems1BbfRMwYGVkxTTEgxqIWLYdAxJQDBZXL0tpLSmmWd7decHsA7wdt9ciEDVYEvbjbgT-9Hs_UNS_EYjO__ll6JBbAIH6x1AXklWF-RlxZrqcR6YrdMkxEFq8YUIiqC39DD1/s1600/Gambar-Cara-Menggunakan-Jilbab-Modern.jpg)
Gambar Memakai Jilbab Modern
![Cara Memakai Jilbab Modern Dan Gambarnya Gambar Memakai Jilbab Modern Gambar Cara Memakai Jilbab Model Terbaru](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7j45_7pbwPqY9r_45vzA0Q3HR8Sg-tYo_ACmaEVk6FVsApcFjlRKTPT_L8FsoQQth2yMrJR-ptUFUDgLPcG42I_GNULpfbQ77HdzFoWvipCR5T0fKbWCM-eMBQQtE7xTyBCNaDsE0CD4V/s1600/Gambar-Memakai-Jilbab-Modern.jpg)
Gambar Tutorial Pakai Jilbab
![Cara Memakai Jilbab Modern Dan Gambarnya Gambar Tutorial Pakai Jilbab Gambar Cara Memakai Jilbab Model Terbaru](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrXJPqTY6s3PLjUV-1ivGupXxYcHHyTCT-qriF91pEyZ-Ae-3j7dUGW_XTqbVZY78NGEcVQoHKsQ9P2u1dKiQU5t-EgvUeeXcodSP2hnDzfAaehxXKUBnDFbEzSfwiJR6VS7KCYofIyqHN/s1600/Gambar-Tutorial-Pakai-Jilbab.jpg)
Tutorial Cara Memakai Hijab Modern
![Cara Memakai Jilbab Modern Dan Gambarnya Tutorial Cara Memakai Hijab Modern Gambar Cara Memakai Jilbab Model Terbaru](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjP5EIRzXzfGz9jWlUy54Yx8B5gY8Yq7dyiQ9UbriO8EJ3EqlLP4F682jBMGVzGRNwga2I81w1RCRmTtzYHqYHEyyMpEt2Cwo3SRREyhY6La2il5A0jbl2FyXbQ3-Hca3RC2ITfyHnEqsfd/s1600/Tutorial-Cara-Memakai-Hijab-Modern.jpg)
Demikianlah Gambar Cara Memakai Jilbab Model Terbaru semoga bisa bermanfaat sekiranya untuk sobat semua.
Langganan:
Postingan (Atom)